Kisah Klasik Mahasiswa Rantau

Imadoes.com - Kisah Klasik Mahasiswa Rantau || Salam buat sobat sekalian. Artikel ini ane tujukan kepada sobat2 yang masih menempuh perkuliahan di universitas atau sekolah tinggi. Bukan bermaksud untuk menggurui atau berteori, tapi karena ane juga pernah mengalami masa2 perkuliahan seperti sobat sekalian. Banyak kisah yang bisa dishare ke teman2 sekalian tentang kehidupan menjadi seorang mahasiswa. Kuliah diluar kota kelahiran, jauh dari keluarga dan hidup mandiri dengan menyewa sebuah kamar tidur untuk ditinggali merupakan hal baru yang harus ditempuh. Namun ketika jarak tempat perkuliahan dengan rumah hanya sebentar, maka keaktifan dikampus yang membuatnya berbeda dengan pelajar SMA.

Hidup mandiri di tanah rantau memang ada keunikan tersendiri susah senang harus ditanggung sendiri tidak banyak melibatkan campur tangan orang tua. Kita kuliah atau bolos orang tua tidak akan tahu karena jarak yang memisahkan, sehingga dari situlah pendewasaan sikap harus dimunculkan walau saat itu perkuliahan memang belum sepenuhnya memberikan perubahan maksimal, setidaknya sikap kita dalam keseharian masa perkuliahan yang menjadi tolak kebangkitan kita menyusun masa depan. Karena kebiasaan itu membisakan, dan membisakan itu jalan menuju kesuksesan.

Sobat blogger banyak kebiasaan diluar perkuliahan yang umumnya dilakukan oleh mahasiswa. Ketika mereka sudah berkumpul dengan temannya untuk kongkow / nongkrong pun harus dilaksanakan, topik pembicaraan dari A - Z pun tidak akan menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah saat ajakan teman untuk nongkrong kita penuhi terus2an tanpa mengenal waktu kalau menolak katanya tidak setia kawanlah, tidak mau gabunglah. Memang nongkrong bareng teman itu perlu karena banyak informasi yang bisa kita dapatkan, tapi aturlah waktu jangan sampai keasyikan nongkrong banyak membuang waktu kita dan mengganggu perkuliahan.

Selain nongkrong bareng, fasilitas yang ada seperti laptop, kendaraan dll ketika kita salah dalam menggunakan akan melenakan waktu kita. Dan umumnya ketika ada teman cowok main ke kontrakan lalu mengajak kita untuk main game lebih banyak kita akan mengiyakan tanda sepakat. Terkadang bermain game dari sore hingga pagi pun bisa dilakukan, karena memang asyik ketika bermain bersama banyak teman.

Yang perlu ane garis bawahi ketika menjadi seorang mahasiswa adalah carilah teman sebanyak mungkin, jangan pilih2 tidak hanya teman kuliah, anak2 komunita, teman kampung pun tidak masalah, masyarakat kampung yang menjadi tetangga kita juga perlu kita dekati. Semakin banyak teman maka ketika kesulitan akan banyak yang membantu kita. Gak punya uang kita bisa pinjam (tapi jangan terlalu sering meminjam y nanti kecanduan), gak bisa ngerjakan tugas teman siap membantu, butuh hiburan banyak teman yang siap untuk diajak nongkrong.

Kuliah tidak hanya pintar dalam masalah teori, tapi kita juga harus menguasai bagaimana cara berkehidupan dengan masyarakat. Dan ane rasa itu yang lebih utama, sudah banyak yang membuktikan bahwa ada mahasiswa yang kurang bersinar dalam perkuliahan namun dalam bermasyarakat patut diacungi jempol, maka setelah selesai masa kuliah dia lebih banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

Ayo bagi sobat sekalian, sudah siap menghadapi kehidupan yang baru kan?


KEEP SPIRIT

Tidak ada komentar untuk "Kisah Klasik Mahasiswa Rantau"